Tentang Kami

Nilam AntasariSeni adalah bagian dari hidup manusia. Sebenarnya tidak hanya manusia, seni sepatutnya juga menjadi bagian hidup dari alam semesta ini. Semua hal yang ada di alam semesta ini merupakan karya seni ciptaan Tuhan kita Yang Maha Esa. Manusia hanyalah bagian kecilnya saja. Seperti saya yang merupakan seorang manusia, pengagum seni, juga bisa dibilang sebagai pekerja seni.

Nama saya Nilam Antasari. Profesi saya adalah seorang visual designer. Saya lebih suka dengan istilah profesi daripada pekerjaan, profesi lebih terkesan datang dari keinginan diri sendiri, sedangkan pekerjaan lebih terasa dipaksakan karena sebuah kebutuhan. Itu menurut saya, menurut anda ya terserah pemahaman masing masing saja.

Sudah sejak kecil saya senang menggambar, dan kedua orang tua saya pun selalu memfasilitasi hobi saya itu. Mungkin mereka tahu dan melihat saya ketika saya menggambar saya benar benar bahagia. Dari mulai tembok rumah, meja makan, lemari, hingga mobil ayah saya pernah saya jadikan “kanvas” untuk karya karya saya.

Orang tua saya tidak marah, karena mereka beranggapan semua itu hanyalah barang mati, sementara saya adalah seorang anak yang memiliki akal dan tidak bisa ditahan kreatifitasnya. Hal ini orang tua saya katakan setelah saya beranjak dewasa ketika saya SMA. Ditambah beberapa kalimat penyemangat seperti, “lakukan apa yang membuatmu senang, karena itu nantinya akan menjadi jalan hidupmu.”

Memang saya tinggal di keluarga yang memiliki latar belakang seniman. Kakek saya seorang pemain alat musik tradisional angklung, dan telah bermain di banyak panggung di luar negeri. Ibu saya seorang penyanyi tradisional, sementara ayah adalah seorang arsitek. Keahlian menggambar sepertinya turun dari ayah saya. Tapi saya memilih jalan yang sedikit berbeda untuk menjadi visual designer. Sehingga setelah saya lulus SMA saya tau harus melanjutkan ke perguruan tinggi mana.

Singkatnya, saya yang berasal dari Garut ini, melanjutkan kuliah di salah satu institut ternama di Bandung mengambil jurusan desain komunikasi visual. Sangat sesuai dengan minat saya sendiri. Orang tua pun tidak ada paksaan memilih pilihan ini dan tidak ada paksaan untuk memilih jurusan lain, karena mereka percaya dengan mempelajari yang kita senangi, maka kita akan lebih mudah menyerap ilmu-ilmu yang diajarkan.

Selain dari dunia perkuliahan, saya pun mendapat banyak pelajaran dan masukan dari teman teman di komunitas seni yang saya ikuti di Bandung dan beberapa koneksi dari kota lain yang saya dapatkan dari komunitas seni itu. Kami saling bertukar ilmu dan informasi mengenai hal hal baru. Mereka semua positif memberikan masukan dan dukungan yang berarti hingga saya dan teman teman bisa sampai ke beberapa negara di eropa untuk mengikuti festival seni mural dengan dukungan pemerintah kota Bandung yang sangat peduli terhadap perkembangan anak mudanya melakukan kegiatan positif.

Maka dari itu, saya ingin menceritakan pengalaman kami di dalam tulisan tulisan saya ini tentang seni yang saya tekuni, sambal disisipi cerita cerita saya ketika berada di luar negeri bersama teman teman untuk kegiatan kegiatan seni yang kami ikuti, serta tips tips mengenai cara menggambar manual, dengan menggunakan software, menggambar di bidang-bidang yang berbeda, dan hal hal lainnya. Semoga tulisan tulisan saya ini bermanfaat bagi teman teman sekalian baik sebagai referensi maupun sebagai bahan diskusi untuk dinikmati. Selamat menikmati seni.